Senin, 20 Mei 2013

Adegan / Behind The Scene / Trailer Joe Taslim Dalam Project Film "Fast and Furious 6"

Readers,

Seperti yang sudah heboh di berbagai media, aktor beladiri Indonesia, Joe Taslim, menjadi salah satu pemeran dalam film hollywood Fast and Furious 6. Bukan hanya menjadi cameo atau stunt saja, namun Joe Taslim mendapatkan peran dan scene yang penting dalam proyek film ini.

Joe Taslim melakukan proses pengambilan gambar Fast and Furious 6 selama empat bulan di London dan Spanyol. Joe Taslim yang memerankan tokoh antagonis bernama Jah. Jah digambarkan sebagai seorang pembunuh berdarah dingin yang menggunakan keahlian bela diri dan parkour untuk melawan Han yang diperankan oleh Sung Kang serta Roman Pearce (Tyrese Gibson). Jah menampilkan aksi tendangan udaranya yang menghantam Roman Pearce. 

Trailer Fast and Furious 6 yang menampilkan Joe Taslim (menit 1:13):


Behind the Scene adegan Joe Taslim:



Cuplikan adegan Joe Taslim - The Waterloo Station:



Fast and Furious 6 akan diarahkan sutradara Justin Lin dengan naskah garapan Chris Morgan. Film yang diproduseri Neal Moritz, Vin Diesel dan Clayton Townsend itu dijadwalkan rilis Mei 2013.

Asal Mula Bandera Kuning Sebagai Tanda Pada Rumah Duka

Di daerah asal saya, Manado, sejak kecil yang saya tahu bahwa tanda kematian/duka identik dengan warna hitam. Namun setelah pindah ke Jakarta, saya melihat di setiap rumah duka, selalu menggunakan bendera kuning yang ditaruh di depan rumah duka ataupun jalan tempat lokasi rumah duka tersebut. Rasa penasaran membuat saya ingin tahu mengapa masyarakat Jakarta memakai bendera kuning sebagai tanda kematian/duka.


    
 
Pemilihan warna kuning sebagai tanda kematian/duka ini bermula sejak zaman dimana Belanda masih menguasai Indonesia. Awalnya, dikenal bendera persegi panjang polos berwarna kuning dg simbol huruf Q yang berasal dari kata quarantine / karantina, dimana bendera ini merupakan penanda bagi para penderita wabah mematikan yg wajib dikarantina supaya tidak menular kemana-mana. 
 
 

Pada saat itu terdapat dua orang yang terkena wabah penyakit yang sangat menular dan sangat ditakuti bangsa penjajah. Dua orang tersebut dikarantina disebuah kapal, dimana di kapal tersebut terdapat bendera persegi panjang polos yang berwarna kuning dengan simbol huruf Q. Pada saat itu, saking mematikannya wabah tersebut banyak warga pribumi yang terserang penyakit menular yang selalu berujung pada kematian sehingga banyak bendera kuning terlihat disetiap ada kematian. 


Oleh karena hal tersebut secara perlahan image bendera kuning identik dengan sebuah duka/kematian. Hingga kini kebiasaan itu berlanjut, meski sudah tidak ada wabah mematikan tersebut. Bendera kuning pada akhirnya identik dengan kematian dan digunakan untuk menandai kematian seseorang.



Dari berbagai sumber.