Selasa, 26 April 2011

Review: A Little Thing Called Love
















Akhir-akhir ini begitu banyak film-film Thailand menghiasi bioskop-bioskop dalam negeri (kebanyakan diputar di BlitzMegaplex). Sejauh pengamatan, film-film Thailand mulai menujukkan dirinya sebagai salah satu industri film yang maju, tidak hanya di Asia Tenggara namun juga di Asia secara keseluruhan. Bahkan, film hollywood Bangkok Dangerous yang dirilis Hollywood pada tahun 2009 yang dibintangi oleh Nicolas Cage adalah merupakan remake dari film Thailand yang berjudul sama. Dimulai dari film-film yang bertemakan action-fighting dengan menonjolkan seni beladiri andalan mereka, Thai Boxing, kemudian merambah ke genre horor, dan kini film-film Thailand yang beredar di bioskop dalam negeri banyak mengangkat tema mengenai drama percintaan.





Setelah tahun lalu muncul dengan Bangkok Traffic Love Story dan awal tahun ini dengan Hello Stranger, sekarang ini muncul film yang berjudul A Little Thing Called Love, mengetengahkan mengenai cinta yang terjadi di usia remaja dan persahabatan sejati, dikisahkan dalam film ini Nam (Pimchanol Leuvisetpaibool) adalah seorang siswi yang buruk rupa yang dengan berbagai cara dan dengan bantuan teman-temannya (yang juga buruk rupa hi3x *peace*) berusaha untuk menarik perhatian Shone (Mario Maurer), binrang sepakbola di sekolahnya. Nam berusaha untuk menjadi sosok cewek yang menarik dengan cara memutihkan kulitnya yang hitam dan melepas behel di giginya. Akhirnya Nam berubah dari seorang cewek kutu buku dan jelek menjadi sewek yang cantik sehingga menarik perhatian banyak cowok di sekolahnya, termasuk Top yang adalah sahabat dekat dari Shone. Pada akhirnya Nam dan Shone sama-sama memendam perasaan mereka hingga mereka terpisah, Nam melanjutkan studi sekaligus bertemu dengan ayahnya di Amerika dan Shone direkrut menjadi pemain dalam sebuah klub sepakbola profesional. Perasaan cinta Nam dan Shone menjadi perasaan cinta yang tidak pernah terungkap antara mereka berdua, sampai suatu saat, mereka berdua bertemu kembali dalam sebuah situasi yang tidak terduga.

Film ini cukup menghibur dari segi cerita, meskipun secara garis besar, tema dan alur film ini sudah tidak baru lagi dan kita umumnya sudah banyak menonton film dengan tema sejenis baik film luar negeri maupun lokal, namun dengan penggarapan yang baik, saya menilai film A Little Thing Called Love mampu menghibur penonton baik remaja maupun dewasa dan mungkin saja akan mengingatkan kita pada masa-masa SMP dan SMA disaat kita mengenai cinta untuk pertama kalinya :-)


Source: Cinemagz dan bicarafilm.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar